Cerita Dewasa Bersambung – “Sen, kenapa? Biasa saja donk kok gemetar kaya gitu sih” kata Tante Nina. Dia mulai memegang penisku lagi, “Sen Tante mau itu nih”. “Mau apa Tante?” “Itu tuh”, aku bingung atas permintaan Tante Nina. “Hmm itu tuh, punya kamu di masukin ke dalam itunya Tante kamu mau kan?” “Tapi Jansen enggak bisa Tante caranya” “Sudah, kamu diam saja biar Tante yang ajarin kamu yah” kata Tante Nina padaku.
Mulailah tangannya mengelus penisku biar bangun kembali tapi aku juga enggak tinggal diam aku coba mengelus-elus vagina Tante Nina yang di tumbuhi bulu halus. “Sen jilatin donk punya Tante yah” katanya. “Tante Jansen enggak bisa, nanti muntah lagi” “Coba saja Sen” Tante pun langsung mengambil posisi 69. Aku di bawah, Tante Nina di atas dan tanpa pikir panjang Tante Nina pun mulai mengulum penisku. “Achh.. hgghhghh.. Tante” Aku pun sebenarnya ada rasa geli tapi ketika kucium vagina Tante Nina tidak berbau apa-apa. Aku mau juga menjilatinya kurang lebih baunya vagina Tante Nina seperti wangi daun pandan (asli aku juga bingung kok bisa gitu yah) aku mulai menjilati vagina Tante Nina sambil tanganku melepaskan kaus u can see Tante Nina dan juga melepaskan kaitan BH-nya, kini kami sama-sama telanjang bulat.
Tante Nina pun masih asyik mengulum penisku yang masih layu kemudian Tante Nina menghentikannya dan berbalik menghadapku langsung mencium bibirku dengan nafas yang penuh nafsu dan menderu. “Kamu tahu enggak mandi kucing Sen” kata Tante Nina. Aku hanya menggelengkan kepala dan Tante Nina pun langsung menjilati leherku menciuminya sampai-sampai aku menggelinjang hebat, ciumannya berlanjut sampai ke putingku, dikulumnya di jilatnya, lalu ke perutku, terus turun ke selangkanganku dan penisku pun mulai bereaksi mengeras.
Dijilatinya paha sebelah dalamku dan aku hanya menggelinjang hebat karena di bagian ini aku tak kuasa menahan rasa geli campur kenikmatan yang begitu dahsyat. Tante Nina pun langsung menjilati penisku tanpa mengulumnya seperti tadi dia menghisap-hisap bijiku dan juga terus sampai-sampai lubang pantatku pun dijilatinya sampai aku merasakan anusku basah. Kulihat payudara Tante Nina mengeras, Tante Nina menjilati sampai ke betisku dan kembali ke bibirku dikulumnya sambil tangannya mengocok penisku, tanganku pun meremas payudara Tante Nina
Entah mengapa aku jadi ingin menjilati vagina Tante Nina, langsung Tante Nina kubaringkan dan aku bangun, langsung kujilati vagina Tante Nina seperti menjilati es krim. “Achh.. uhh.. hhghh.. acch Sen enak banget terus Sen, yang itu isep jilatin Sen” kata Tante Nina sambil menunjuk sesuatu yang menonjol di atas bibir vaginanya. Aku langsung menjilatinya dan menghisapnya, banyak sekali lendir yang keluar dari vagina Tante Nina tanpa sengaja tertelan olehku. “Sen masukin donk Tante enggak tahan nih” “Tante gimana caranya?” Tante Nina pun menyuruhku tidur dan dia jongkok di atas penisku dan langsung menancapkannya ke dalam vaginanya. Tante Nina naik turun seperti orang naik kuda kadang melakukan gerakan maju mundur.
Setengah jam kami bergumul dan Tante Nina pun mengejang hebat. “Sen Tante mau keluar nih eghh.. huhh achh” erang Tante Nina. Akupun di suruhnya untuk menaik turunkan pantatku dan tak lama kurasakan ada sesuatu yang hangat mengalir dari dalam vagina Tante Nina. Hmm sungguh pengalaman pertamaku dan juga kurasakan vagina Tante Nina mungurut-urut penisku dan juga menyedotnya. Kurasakan Tante Nina sudah orgasme dan permainan kami terhenti sejenak.
Tante Nina tidak mencabut penisku dan membiarkanya di dalam vaginanya. “Sen nanti kalau mau kencing kaya tadi bilang ya” pinta Tante Nina padaku. Akupun langsung mengiyakan tanpa mengetahui maksudnya dan Tante Ninapun langsung mengocok penisku dengan vaginanya dengan posisi yang seperti tadi. “Achh .. Tante enak banget achh.., gfggfgfg..” kataku dan tak lama aku pun merasakan hal yang seperti tadi lagi.
“Tante Jansen kayanya mau kencing niih” Tante Nina pun langsung bangun dan mengulum penisku yang masih lengket dengan cairan kewanitaanya, tanpa malu dia menghisapnya dan tak lama menyemburlah cairan maniku untuk yang ke 2 kalinya dan seperti yang pertama Tante Nina pun menelannya dan menghisap ujung kepala penisku untuk menyedot habis maniku dan akupun langsung lemas tapi disertai kenikmatan yang alang kepalang.
Lanjut Baca
- Cerita Dewasa Bersambung: Kenikmatan Tante Girang Part 1
- Cerita Dewasa Bersambung: Kenikmatan Tante Girang Part 2
- Cerita Dewasa Bersambung: Kenikmatan Tante Girang Part 4