Cerita Ngentot Bersambung – “Segera lepas celanaku .. kontolku besar deeh “ rayuku yang disambut dengan gelengan Indriani Hadi, kurangsang kembali dengan meremas buah dadanya membuat Indriani Hadi menjadi terpejam lagi, kudorong tubuhnya dan kutindih di sofa wanita ini, kuremas lagi kuat dadanya sampai membuat Indriani Hadi semakin termakan birahi.
“Uuuh .. ssssssssshhh .. mmmmmmmhh .. enaaaaak .. sssssssshh jangaaaaaaan .. ssssssssshh .. “ desis Indriani Hadi semakin tenggelam dalam rangsangan itu, kupegang jilbabnya dan kutahan kepalaku, kupagut dengan lembut sampai Indriani Hadi memejamkan matanya menikmati pagutan itu. Kuangkat kepalaku dan kubuka celana panjang, celana dalamnya sekalian aku tarik, mata Indriani Hadi menjadi melotot melihat batangku yang ngaceng besar itu, matanya menggeleng geleng, kemudian mengalihkan pandangan seolah menolak penis besar, kuarahkan kepalanya yang berjilbab itu, matanya kini memandang ke batangku, tanganku turun dan memegang baju warna abu abu itu dan kutarik ke atas, Indriani Hadi menolak namun lama lama menyerah, membiarkan aku membebaskan tubuhnya dari penutup bagian atas. Kubiarkan jilbabnya tetap bertengger, Indriani Hadi sampai menutupi dadanya, namun kuturunkan.
“Jilat kontolku sayaaang “ kataku dengan menekan kepalanya di belakang jilbabnya itu. Habis itu langsung ke belakang tubuhnya , menarik kaitan rok itu, reslutingnya aku tarik.
“Mbak Indri lepasin dulu roknya yaa .. kita telanjang deeh “ sahutku yang tidak dijawab, Indriani Hadi malah memegang batangku.
“Dikocok aja dulu Mbak “ rayuku yang dijawab dengan kocokan pelan Indriani Hadi itu.
Kubiarkan wanita itu mengocok batangku pelan pelan, kulepas kemudian kaitan branya, luar biasa bentuk buah dadanya, tidak besar namun cukup montok juga, putih dan sangat segar dengan punting agak besar.
“Susumu segar Mbak Indri “ kataku dengan menarik kepalanya dan kudorong dadanya agar rebahan, kali ini wanita berjilbab tidak menolak, kutari roknya beserta celana dalamnya, kulucuti wanita ini sampai telanjang bulat hanya menyisakan roknya saja. Aku kemudian membuka bajuku dan kulepas cepat, kemudian celanaku juga aku buang, Indriani Hadi hanya menatapku dengan nafas tak karuan.
Kutekuk kedua kakinya agar aku bisa masuk ke dalam selakangannya, ketika aku hendak membungkuk tangan kanan wanita berjilbab ini menahan
“Jangaaan aaaaaaaah .. dosaaaaaaaaaa “ sahut Indriani Hadi dengan menahan kepalaku dengan tenaga yang seolah olah tidak menahan kuat.
“Sudaahlah Mbaak Indri . kita sudah sama sama telanjang .. “ kataku menarik tangan itu, kusaksikan vaginanya benar benar luar biasa indah, jembutnya tipis dan rapi, lubangnya menyempit, aku kemudian langsung menjilati memeknya dan tanganku meremas remas buah dadanya sampai membuat Indriani Hadi merintih, melenguh dan mendesah tak karuan
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaah ..ssssssssssssshh sssssssssshh ssssssssssshh .. hhhhh … aaaaaaaauuh .. huuuuh .. enaaaaaaak .. teruuuuuuuuuuusss aaaaaaaaaaaaaaaaaah “ desis Indriani Hadi dengan tak karuan itu, kedua tangannya kuat memegang kepalanya yang berjilbab, nafasnya semakin memburu, tubuhnya yang telanjang dan hanya menyisakan jilbab itu semakin membuat tubuhku semakin panas, kemolekan istri sakinah ini sudah dalam kekuasaanku.
Kugali terus vagina Indriani Hadi yang sudah termakan gairah birahi itu, kujilati vaginanya yang sempit itu, wanita berjilbab ini menggelinjang bak cacing kepanasan, geliat tubuhnya di sofa itu kian basah oleh keringat yang membanjir, ketika hendak melepas jilbabnya aku langsung menahan tangannya, Indriani Hadi memandangku dengan mata sayu, giginya menggigit bibirnya dengan kuat tak tahan kenakalanku yang makin nakal meremas buah dadanya dengan lembut sampai Indriani Hadi melihat tanganku yang meremas nakal itu. Matanya kemudian menatapku dengan pandangan menggeleng geleng, kesadarannya semakin tampak, seolah olah mantra yang kuberikan semakin lama semakin tidak kuat lagi, seolah wanita berjilbab ini tidak terpengaruh mantra, kemungkinan besar karena aku belum menguasai mantra, selama ini hanya mengandalkan feeling. Kembali kuoral vaginanya wanita berjilbab ini sehingga Indriani Hadi langsung memejamkan matanya
“Uuuuuuuuuh .. ssssssssssshhhhhhhhhh ssssssssssshhh hhhhhhhhh .. mmmmmmmmmhhh .. “ desis Indriani Hadi dengan mendongakan kepalanya.
Sementara aku di selakanganya menjilati lubang yang sudah membasah itu, lubang yang sempit itu aku sibakan dengan lidahku, yang kanan kusibakan membuat Indriani Hadi menggeliat tak karuan, demikian daging sebelah kiri gantian aku sibakan sehingga wanita berjilbab ini semakin terbuai oleh nafsu birahi
“Haaaaan aaaaaaaaaaaah .. aaakuu nggak kuaaaaat aaaaaaah .. sudah aaaaaaaaah .. pleasee .. masukin .. aaaaaaaaah .. “ lenguh Indriani Hadi dengan memandangku kembali, matanya kemudian tertuju ke selakanganku, bibirku terus menghisap lubang itu membuat wanita berjilbab ini sampai terpejam erat merasakan sensasi oralku.
“Kamu nakaaaal aaaaaaaaaaah pleaseeeee “ erang Indriani Hadi dengan tangannya telentang, tangan kanannya sampai mendorong meja sofa itu, lubangnya semakin membesar, kumainkan klitorisnya dengan kujilat dan kusedot
“Gila aaaaaaaah .. aduuuh Haaaaaaan .. pleaaaaaaaaaseeeeeeee “ lenguh Indriani Hadi dengan kembali bola matanya memutih tak kuat rangsanganku, lubangnya sangat sempit, kini tanganku masuk ke dalam lubang itu mengorek ke samping membuat jeritan Indriani Hadi semakin membahana.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ jerit Indriani Hadi dengan kuat, jepitan pahanya kini semakin menguat di kepalaku, kumainkan kembali klitorisnya dan membuat Indriani Hadi membusung ke atas, kuremas remas buah dadanya agar bisa mendapatkan orgasme.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaw ..aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erang wanita berjilbab ini sambil mencengkeram kuat sofa itu. Tubuhnya menegang kaku, kemudian berdebam ke bawah dengan nafas ngos ngosan, vaginanya mengucurkan cairan panas membasahi sofa dan aku terciprat di bibirku, kutekan pahanya dan kuelus elus paha mulus Indriani Hadi, kemudian aku merapikan jilbabnya yang miring itu. Kuletakkan handphone yang berada di meja sofa itu dan kuarahkan ke tubuh kami agar bisa merekam adegan yang kuinginkan ini. Indriani Hadi memejamkan matanya dengan tangannya menggapai gapai, aku merangsangnya pelan pelan, pahanya yang sangat mulus itu menjadi incaran tanganku, mengelus dari paha sampai di pinggangnya kemudian naik dan menindih wanita berjilbab ini, Indriani Hadi kemudian membuka matanya, dugaanku benar, wanita ini sudah tidak dalam kendali mantraku, ketika membuka matanya langsung saja Indriani Hadi menjerit
“Aapaa apaaan ini Han ? pleasee .. jangan ! Jangan .. ini dosaaa ! tolong ! “ Indriani Hadi seakan akan hendak berontak. Kubekap mulutnya dengan tangan kananku, dan tangan kiri memegang batangku dan kuarahkan ke vaginanya, Indriani Hadi sampai melotot merasakan vaginanya ada benda tumpul masuk ke selakangannya
“Mmmmmmmmmmmmh …… “ suara yang keluar dari mulut Indriani Hadi yang kubekap
“Jangan teriak sayaaang .. rasakan kontolku “ kataku mendesakan batangku agar bisa masuk, Indriani Hadi sampai terkaget kaget dan melotot, bahkan hendak berontak
Indriani Hadi semakin ketakutan, sial mantraku sudah tidak mempan lagi, kini wanita berjilbab ini semakin kuat berontak, tangannya mencakar lenganku, namun aku gantian mengunci tangannya, kurentangkan kedua tangannya
“Teriaklah, sayaaang .. kau lihat kamera di meja itu ?” ancamku
“Haaan aaaaaaaaaaauuh .. jangan lakukan Haan .. jangan kaaau aaaaaaah aaaaaaaaaauh “ pemberontakan itu semakin kuat, namun desakan penisku semakin dalam membuat Indriani Hadi semakin melemah pelan pelan.
“Aku sudah lama menginginkan dirimu Mbak Indri .. “ kataku yang dijawab dengan ludahan di mukaku
“Kau biadab ! “ maki Indriani Hadi yang sudah sadar kalo vaginanya sudah dimasukan batangku walau kurang dari separo.
“Ayolah Mbak .. sudah tanggung nich ..” kataku mendesakkan batangku pelan membuat Indriani Hadi menjerit lagi
“Jangan Haaan .. jangan .. auuuh .. ooh .. vaginaku “ jerit Indriani Hadi dengan berusaha melepaskan tanganku.
Baca Juga
- Cerita Dewasa Bersambung: Kenikmatan Tante Girang
- Cerita Seks Bersambung Birahi Ibu dan Anak
- Cerita Panas Bersambung Bugil dengan Pembantu
- Novel Dewasa: Seks Teman Kantor
- Cerita Dewasa: Seks Kebaya Merah
- Cerita Panas: Tukang Kebun Besar Kali
- Novel Erotis Istri Selingkuh
- Wattpad Dewasa Ngentot Anak SMP
- Cerbung Ngeseks Dengan Kakak Dan Adik Kandungku
- Ketahuan Coli Jadi Ngewe sama Bibi
- Ngentot Ukhti di Hutan
- Istri yang Diperkosa Supir
- Dibantu Intan di Kamar Mandi
- Hilangnya Perawan Pramugari