Cerita Ngentot Bersambung – “Ayo deh Mbaak .. diperkosa nggak enak .. ayo deh, sayaaang .. “
“Han .. kenapa kamu nggak minta baik baik .. malah memperdaya aku ?” tanya Indriani Hadi dengan wajah memelas.
“Aku tidak memperdaya Mbak Indri, birahilah yang memperdaya kita “ kataku dengan akal bulus.
“Tapi Han .. aku ini muslimah .. ini dosa besar .. aduuh .. Haan .. jangan teruskan … aaaaaaaaaaauh “ teriak Indriani Hadi ketika aku menarik dan menenggelamkan batangku lebih dalam.
“Enak khan Mbak ? kontolku sesak dalam memek Mbak Indri “ kataku dengan wajah melotot karena kesakitan batangku dijepit dalam vaginanya yang sempit itu.
“Kusodok sodok ya Mbak .. Mbak Indri nikmati saja .. lagian Mbak Indri makin seksi dengan berjilbab itu” kataku dengan memandang wajahnya itu.
“Sesaak Haan .. jangan teruskan, ndak muaaat aaaaah “ elak Indriani Hadi dengan memalingkan wajahnya
“Kalo begini bagaimana ? “ tanyaku dengan menghujamkan batangku membuat Indriani Hadi mendongak kesakitan
“Aaaaaaaaampuuuuuun aaaaaah aaaaaaaaaaaaaauh sssssssssshh ssssssssshhh hhhh “ jerit Indriani Hadi dengan nafas ngos ngosan. Jepitan vaginanya semakin rapat seiring batan besarku masuk lebih dalam.
“Ayo deh Mbak Indri .. goyang deeh .. nih aku genjotin ya “ kataku sambil menggejotnya, ketika aku menggenjot itu Indriani Hadi menahan ke pahaku
“Sudahlah Han .. tapi .. tapi “ sahut Indriani Hadi dengan wajah kawatir
“Tapi kenapa Mbak “ kataku menahan sodokanku
“Aku takut ketahuan .. “ ujar Indriani Hadi dengan lirih
“Tenang aja Mbak Indri .. yang penting nikmat .. rasakan kontolku ya Mbak .. tanggung sudah masuk ke memek Mbak Indri, jangan menangis donk “ hiburku dengan mengelus elus pipinya selepas tangannya kulepas.
“Kamu sangat jorok .. “ maki Indriani Hadi dengan memandangku sayu
Aku kemudian kembali menggejotnya, menindih tubuhnya dan kuremas buah dadanya, Indriani Hadi kemudian menanggapi dengan memegang kepalaku dan mengajak saling berpagutan, kami semakin terbakar birahi.
“Aaaaaaaaauuh aaaaaaaah .. memekmu enaaaak aaaaaaah .. aaaaaaaayo Mbaaaaak uuuuuuh ..ssssssssshh sssssssssshh hh “ desisku ditengah genjotan naik turun di selakangan wanita berjilbab ini, kami terus saling bergerak
“Haaaaaan ooh .. enaaaaak aaaaaaaaaaaah .. teruuuuuusin aaaaaaaaah enaaaaaaak .. sssssssssh sssssssssshhh “ erang Indriani Hadi ketika aku melepas pagutan itu, Indriani Hadi ikut menggoyangkan pantatnya mengimbangi aku, aku kemudian tersenyum
“Jangan lepas jilbabmu Mbak .. aku suka kau berjilbab “
“Tauk “ jawab wanita berjilbab ini dengan singkat, genjotan demi genjotan kulakukan, Indriani Hadi sampai terpejam merasakan sodokanku yang semakin cepat
“Haaan aaaaaaah .. nggaaaaak kuaaaaaaaat aaaaaaaaaah “ teriak Indriani Hadi dengan suara keras, jilbabnya sampai menutupi buah dadanya, kuremas buah dada itu di bawah jilbab warna abu abu itu, luar biasa sensasi remasanku di buah dadanya yang terbalut jilbab
“Haaan .. aaakuu sudaah nggak taaaa taaa haaan “ erang Indriani Hadi dengan memejamkan matanya, dadanya ikut naik turun seiring genjotan itu. Tubuhnya semakin melemah dan vaginanya semakin menyempit dengan cepat, Indriani Hadi sampai tidak tahan lagi, tubuhnya kembali menegang kaku, matanya memutih, suaranya hanya merintih dan mendesah serta melenguh.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaw “ erang Indriani Hadi panjang dengan wajah penuh keringat, jilbabnya sampai setengah basah. Kuhentikan sodokanku ketika vaginanya kembali memancarkan cairan panas membasahi batangku.
Lepas itu aku langsung menarik batangku, kemudian mengocok batangku sendiri, aku ingin memuntahkan isi penisku di atas wajahnya.
“Aaaaaaaaauh aaaaaaaaah ssssssssshhh “ desisku merasakan kocokanku sendiri, aku mengocok cukup lama sehingga aku sampai tidak kuat lagi, kocokan yang lama dan cepat itu semakin lama semakin membuatku ingin muncrat di penisku, ketika hendak mencapai orgasme dengan cara manual itu, aku menghentikan, kulihat Indriani Hadi yang mengelap mukanya dengan ekor jilbabnya, aku langsung berpindah mengangkang, kukocok penisku, pelan pelan penisku mulai memuntahkan spermaku, muncratan pertama langsung mengena hidung Indriani Hadi.
“Aapaaaaan Haaaaaaaaaaah “ pekik Indriani Hadi kaget merasakan ada lendir menempel di hidung sampai dahinya, Indriani Hadi sampai terperanjat dan membuka matanya, namun aku terus mengocok batangku, spermaku muncrat banyak sekali
“Haaaaaan pleasee aaaaaah “ tolak Indriani Hadi dengan menutup mukanya, akibatnya tangan lentik Indriani Hadi penuh dengan spermaku.
“Jangan .. jangaaaaaaaaaan “ tolak Indriani Hadi dengan membuka tangannya, ketika hendak teriak itu, aku langsung menyumpalkan batangku masuk ke mulutnya. Indriani Hadi sampai tergangga namun terlambat, batangku masuk
“Telaaaaaaaaaaaaaaan, seedooooooooot “ ancamku, Indriani Hadi tak bisa menolak karena ketakutan, disedotnya penisku itu dengan pelan, sisa sisa air maniku disedot dan dengan berat Indriani Hadi sampai masuk kerongkongannya. Kutahan kepalanya, kutarik penisku.
Kukocok lagi untuk mengeluarkan sisa sisa air maniku, kusemprotkan ke jilbabnya, sehingga kini wanita berjilbab ini penuh dengan sperma lendir kental.
“Kenapa kau lakukan ini Han ? aku tak suka “ maki Indriani Hadi
“Karena Mbak Indri nolak nolak “ jawabku singkat
“Kenapa nggak kau semprotin di dalam .. aku nggak suka di luar .. jijik kalo di mukaku “ debat Indriani Hadi dengan wajah masih kesal.
“Kalo nggak mau lagi .. sekujur tubuhmu kusemprotin lagi “
“Jangan Han .. oke deh Han .. aku mau aja .. tapi kau jangan sembarangan nyimpen video aib ini, cukup kita berdua pegang rahasia ini .. “ jawab Indriani Hadi dengan mengelap mukanya yang berlendir itu, tangannya sampai berlepotan spermaku.
“Kita mandi yuk Mbak .. kumandikan Mbak Indri .. kita terusin di lain tempat “ ajakku yang disambut anggukan kepala wanita berjilbab ini.
“Janji ya Han .. jangan bocorin ini .. nggak mau aku .. ini sudah doooooos “ jawab Indriani Hadi dengan kubekap mulutnya
“Sudahlah .. jangan bilang itu .. kita nikmati saja ya “ kulepas bekapanku, tanganku juga berlendir. Kutarik tangannya dan kemudian kupondong wanita berjilbab ini.
“Aku pengin ngentotin kamu dengan berjilbab lagi “ ajakku yang disambut anggukan Indriani Hadi dengan tersenyum
“Boleh .. dimana ?” tanya Indriani Hadi dengan tersenyum
“Aku pengin Mbak Indri ngangkang di tangga itu .. belum pernah khan gaya doggy style ?” tanyaku
“Boro boro .. tapi Han . penismu gedhe banget ya “ tanya Indriani Hadi dengan bloon, kubawa wnaita ini ke kamar mandi, kuturunkan kemudian kutarik jilbabnya.
Kumandikan wanita berjilbab ini dengan kusabuni, demikian pula aku pun diguyur dengan semprotan air di tubuhku, rasa dingin menggelayut tubuhku, dengan telaten kami saling menyabuni, Indriani Hadi sering tersenyum ketika mencuci batangku itu yang kembali ngaceng. Tangannya terkadang nakal berlama lama di penisku. Aku juga semakin nakal sering menyabuni pada bagian buah dadanya yang segar dan ranum itu, kurasakan kelembutan buah dadanya walau sudah menyusui anaknya dua kali, namun buah dadanya benar benar kenyal dan segar, kami berdua sambil berdekapan di dalam bathtub itu, sesekali kucium pipinya dan Indriani Hadi tidak menolak. Bahkan Indriani Hadi semakin senang dengan kenakalanku sesekali meraba raba vaginanya dalam air itu.
“Ih .. kamu kok nakal sekali ya, sayang “ rajuk Indriani Hadi di dalam bathtub itu
“Habis tubuhmu segar banget, aku sering nggak tahan deh lihat Mbak Indri “ sahutku dengan gemas memalingkan kepalanya dan kupagut, Indriani Hadi pun menanggapi pagutanku, pagutan kami sangat mesra, terbukti Indriani Hadi terus melakukan pagutan ketika aku hendak berhenti. Aku terus melayani pagutan Indriani Hadi yang kemudian langsung berbalik menaikku dan menopangkan tangannya dipundakku dengan tersenyum
Baca Juga
- Cerita Dewasa Bersambung: Kenikmatan Tante Girang
- Cerita Seks Bersambung Birahi Ibu dan Anak
- Cerita Panas Bersambung Bugil dengan Pembantu
- Novel Dewasa: Seks Teman Kantor
- Cerita Dewasa: Seks Kebaya Merah
- Cerita Panas: Tukang Kebun Besar Kali
- Novel Erotis Istri Selingkuh
- Wattpad Dewasa Ngentot Anak SMP
- Cerbung Ngeseks Dengan Kakak Dan Adik Kandungku
- Ketahuan Coli Jadi Ngewe sama Bibi
- Ngentot Ukhti di Hutan
- Istri yang Diperkosa Supir
- Dibantu Intan di Kamar Mandi
- Hilangnya Perawan Pramugari