Cerita Seks Bersambung – Walaupun Novia sudah berumur 34 tahun dan sudah melahirkan 2 orang anak, bahkan yang paling kecil sedang tahap menyusui, tapi tubuh Novia masih terawat dengan baik karena dia rajin olahraga untuk mengembalikan bentuk tubuhnya setelah melahirkan. Dengan kulit putih mulus dan bentuk tubuh yang bagus serta wajahnya yang manis menjadi daya tariknya. Suami-suami tetanggapun banyak yang melirik-lirik ke Novia saat Novia belanja ke warung ataupun melakukan aktifitas di luar rumah.
Sungguh anak-anak remaja sekarang mudah sekali mendapat akses porno dari internet, hal itulah yang membuat mereka begitu labilnya kalau melihat wanita cantik. Dennis yang sebenarnya polos, mulai ikut-ikutan temannya. Diantara teman-temannya yang rata-rata berpikiran mesum ini ada yang paling parah, Jaka namanya. Jaka sendiri dianggap bos oleh rombongan geng yang Dennis ikut-ikutan ini. Itu karena usia Jaka yang sudah 17 tahun yang memang selayaknya sudah sma. Dennis sering dimintai uang rokok oleh Jaka, walaupun berat hati tapi terpaksa juga diberi oleh Dennis.
Beberapa hari kemudian di sekolah, entah kenapa Dennis malah ingin mengajak Jaka ke rumah. Ya.. sebaga rival latihannya bersama mamanya tentunya. Dennis sendiri yang menerangkan panjang lebar ke Jaka tentang maksud tujuannya. Mendengar penjelasan Dennis ini, tentu saja Jaka semangat bukan main dan menyetujuinya. Sudah lama dia tertarik pada mamanya Dennis. Walaupun Novia bukan gadis abg tapi sungguh menggoda dan nafsuin seperti artis milf Jav yang sering dia tonton. Akhirnya setelah pulang sekolah Dennis mengajak Jaka ke rumahnya.
“Ma.. Dennis pulang mah.. Dennis ajak teman nih..” kata Dennis masuk ke rumah yang tidak terkunci dan mempersilahkan Jaka duduk di sofa tamu.
“Mah, ni Jaka.. yang dulu juga pernah main kesini” kata Dennis pada Novia. Tidak lama kemudian Novia muncul yang sepertinya habis menidurkan bayinya di kamar. Dia mengenakan daster rumahan biasa, meskipun begitu dia tetap saja terlihat cantik.
“Oh.. Jaka” Novia tersenyum manis sambil menerima salaman tangan teman anaknya itu. Jaka mencium punggung tangan Novia. Mata Jaka tentu saja sudah mulai kelayapan kesana kemari menerawang ke tubuh wanita ini. Novia sebenarnya sadar mata anak itu kelayapan melihat tubuhnya, tapi entah kenapa dia merasa horni diperhatikan seperti itu. Sepertinya sifat eksibisionisnya muncul kembali. Sifat nakalnya yang pertama dia alami saat dia masih gadis dahulu yang sampai sekarang masih tetap ada. Ya.. dia memang senang kalau dirinya menjadi pusat perhatian kaum Adam. Tidak terkecuali oleh teman-teman anaknya sendiri.
“Kamu udah dengar kan dari Dennis?”
“Hehe.. udah tante, tapi beneran nih boleh ikutan?”
“Hihi.. iya, boleh kok. Kamu mau kan bantu Dennis?”
“Hehe.. oke tante, Jaka senang malah bisa bantu kaya gini” Novia tersenyum manis mendengar ucapan Jaka tersebut.
“Ya udah, kalian mau sekarang?” tanya Novia dengan senyum di bibirnya.
“Ntar yang menang tante kasih uang jajan deh..” tambahnya lagi. Dennis dan Jaka akhirnya setuju untuk saat itu juga memulai latihan ketahanannya. Dennis cukup malu-malu juga untuk telanjang di depan Jaka. Tapi Jaka malah terlihat tidak sabaran dan langsung saja membuka celananya. Cukup terkejut Novia melihat kelamin Jaka yang ternyata cukup besar, beda sekali dengan milik anaknya Dennis. Novia berusaha menyembunyikan keterkejutannya tersebut, walaupun matanya tetap menatap takjub anak seusia Jaka memiliki penis sebesar itu.
“Umur kamu berapa sih Jaka?” tanya Novia ke Jaka.
“17 tahun tante”
“Ohh.. pantesan” sebenarnya Novia cukup heran juga Jaka masih smp dengan usia segitu, tapi Novia tidak ingin terlalu mempedulikannya dan membahas hal tersebut.
“Pantesan kenapa ya tante?” tanya Jaka karena sedikit bingung.
“Ahh.. nggak, mau tau aja.. hihi”
“Yuk mulai” ajak Novia. Dia kemudian bersimpuh di tengah-tengah Dennis dan Jaka yang telah bertelanjang bulat dan sudah ngaceng dari tadi. Dennis sendiri sebenarnya masih merasa tidak nyaman dengan adanya Jaka yang ikut. Tapi sudah terlambat, dia sendiri yang mengajak Jaka kemari. Dada Dennis berdebar karena akan melakukan hal ini lagi, bahkan kini temannya ikut serta. Tangan Novia mulai mengocok kedua penis remaja tanggung ini di sisi kiri dan kanannya. Yang mana salah satunya milik anaknya sendiri.
“Ahh… ma..” lenguh Dennis penuh kenikmatan.
“Enak sayang? Kamu sendiri gimana jaka? Enak kocokan tante?” tanya Novia dengan wajah nakal pada dua remaja itu.
“Iya tante, sedaap.. hehe, akhirnya kesampaian juga bisa dikocokin tante”
“hmm?? Maksud kamu?”
“hehe.. iya, sejak liat tante pertama kali Jaka jadi suka sama tante. Jaka jadi ngayalin tante tiap coli.”
“Ha? jadi kamu sering ngayalin tante? Dasar kamu kecil-kecil udah gini..” kata Novia sambil tetap mengocok penis mereka.
Setelah beberapa saat, terlihat ekspresi dari Dennis yang sepertinya sudah tidak tahan untuk keluar.“Ma… gak tahan.. agghh…”
“Croot.. crroot” tumpahlah sperma Dennis di hadapan ibu dan temannya itu. Spermanya berlumuran tumpah di tangan ibunya.
“Oughhh.. mah.. enak..” lenguh Dennis kenikmatan.
“Yess.. gue menang, iya kan tante? Jaka yang menang kan?”
“Iya-iya kamu yang menang. Hmm.. kamu mau tante lanjutin sampe keluar gak?”
“hehe.. mau dong tante”
“Ya udah..” tangan Novia kembali mengocok penis Jaka. Tidak butuh waktu lama karena Jaka memang sudah horni dari tadi. Tangan Novia pun kini berlumuran sperma Jaka.
“Udah kan? kalian bersih-bersih dulu sana gih”
“Iya ma..”
“Iya tante..” jawab Dennis dan Jaka bersamaan. Mereka akhirnya bersih-bersih tidak lama setelah itu. Dennis dan Jaka kemudian menghabiskan waktunya dengan nonton tv sedangkan Novia ke dapur mempersiapkan makan malam. Selang beberapa lama terdengar suara tangisan bayi, tidak lain adalah tangisan Windy, adiknya Dennis. Novia yang mendengar suara tangisan anaknya pun segera menghentikan aktifitasnya di dapur. Novia kembali dari kamar sambil menenteng bayinya yang masih kecil, lalu duduk di kursi yang cukup jauh dari Dennis dan Jaka.
“Oi, Den.. liat tuh.. jadi ngiler gue pengen nyusu ke nyokap lo” kata-kata yang sebenarnya sangat kurang ajar. Mengomentari ibunya seperti itu. Tapi entah kenapa Dennis juga merasakan hal yang sama dengan Jaka. Nalurinya tidak dapat dibohongi kalau dia juga ngaceng liat payudara ibunya sendiri yang sedang menyusui adeknya.
“Gini deh, gue punya ide” kata Jaka.
“Tante, mulai lagi yuk ronde selanjutnya. Kami udah tegang lagi nih..” pinta Jaka ke Novia.
“Bentar yah sayang, tante lagi nyusuin Windy. Ntar dia gak kenyang lagi”
“Tante.. hadiah untuk yang menang ronde selanjutnya tambahin dong tante.. masa cuma uang jajan”
“Hmm.. terus?”
“Gimana kalau.. ngggg… itu tante” kata Jaka sambil menunjuk ke arah payudara Novia yang masih menyusui bayi kecilnya.
“Hihihi.. dasar kamu. Maksudnya nyusu? Porno yah kalian.. hihi” Novia malah merespon permintaan mesum Jaka sambil tertawa-tawa.
“Oke deh, tante turutin. Dennis, kamu harus menang yah kali ini, jangan biarkan teman kamu yang malah dapat susu mama, kan kamu yang anaknya mama. Hihi..”
“Iya ma.. Dennis usahain”
Lanjut Baca
- Cerita Seks Bersambung – Anakku ajak Temannya setubuhiku Part 1
- Cerita Seks Bersambung – Anakku ajak Temannya setubuhiku Part 2
- Cerita Seks Bersambung – Anakku ajak Temannya setubuhiku Part 3
- Cerita Seks Bersambung – Anakku ajak Temannya setubuhiku Part 5
- Cerita Seks Bersambung – Anakku ajak Temannya setubuhiku Part 6
Baca juga
- Cerita Dewasa Bersambung: Kenikmatan Tante Girang
- Cerita Seks Bersambung Birahi Ibu dan Anak
- Cerita Panas Bersambung Bugil dengan Pembantu
- Novel Dewasa: Seks Teman Kantor
- Cerita Dewasa: Seks Kebaya Merah
- Cerita Panas: Tukang Kebun Besar Kali
- Novel Erotis Istri Selingkuh
- Wattpad Dewasa Ngentot Anak SMP