Cerita Seks Bersambung – Ali meraba dan membelai payudara berkulit halus itu dengan penuh kemesraan ; ibarat seorang ahli benda purbakala sedang menilai cawan porselen dynasti Ming yang sangat langka, mengusap-usap dengan sangat hati-hati. Jari-jari tangan Ali menaiki lerengnya yang terjal dan dengan lembut menuju ke arah puncaknya yang berwarna merah kecoklatan, ia menyentuhnya sedemikian…
JILBAB SEMOK – KISAH JILBABER TERNODA Part 3
Cerita Seks Bersambung – Berbeda dengan Dollah yang sedang dilanda orgasme, Latifa merasa sangat terhina dan terpaksa menghirup sperma ayah tiri yang saat itu sangat dibencinya. Cairan kental hangat itu bagai tak henti menyembur dari lubang di puncak kemaluan Dollah, memenuhi kerongkongan Latifa, terasa sepat agak asin dengan bau khas sperma laki-laki. Pertama kali merasakannya…
JILBAB SEMOK – KISAH JILBABER TERNODA Part 2
Cerita Seks Bersambung – Akibat rontaan Latifa maka kain batik kemben yang menutup tubuhnya hanya sampai batas atas dada itupun terlepas dan dengan mudah ditarik ke bawah oleh Dollah dan Ali, kemudian diloloskan melewati pinggul Latifa yang bergeser menggeliat ke kanan dan ke kiri dengan tidak teratur sehingga kini tubuhnya polos bugil tanpa tertutup sehelai…
JILBAB SEMOK – KISAH JILBABER TERNODA Part 1
Cerita Seks Bersambung – Latifa telah mulai bersiap-siap untuk kembali Yogyakarta setelah seminggu berada di desa kelahirannya. Telah bulat tekadnya bahwa kedatangannya ke desa kelahirannya di pulau bali kali ini adalah yang terakhir kali, bukan karena Latifa telah menjadi angkuh dan lebih senang di kota besar, melainkan ada sebab lainnya. Telah terpenuhi tugasnya sebagai putri…
Cerita Panas Ibu Rina, Istri dan Mertua Part 9 Last
Cerita Panas Bersambung – “Jangan dijilatin ya, A… linu, langsung masukin aja ya?” “Yah, Aa kan pengen ngerasain, Say.” jawabku kecewa. Saat itulah terdengar suara ketukan di pintu kamar. “Teh, Teteh, chargeran HP mamah yang dipinjam teteh dimana?” tenyata mertuaku. “Nih di meja, mah. Mamah ambil aja sendiri, teteh lagi nanggung nih, pintunya gak dikunci…
Cerita Panas Ibu Rina, Istri dan Mertua Part 8
Cerita Panas Bersambung – “Gantian ya, A.” tanpa memberi kesempatan menjawab, ibu mertuaku langsung naik dan menindih wajahku dengan selangkangannya. Vaginanya langsung menghujam wajahku, namun tidak seperti yang kubayangkan, ternyata vaginanya tidak terlalu bau, bahkan nyaris tak berbau, hanya bau daun sirih yang kucium. Dibandingkan dengan ibu mertuaku ini, vagina Risna istriku ternyata lebih bau,…
Cerita Panas Ibu Rina, Istri dan Mertua Part 7
Cerita Panas Bersambung – Plaaak… Plaaakk… semakin keras pukulanku, dan semakin kencang pula kocokanku di pantatnya. “Aahhhhhh…” Bu Rina menjerit. “aku keluar, sayang! arghhhhh…” tubuhnya berkedut-kedut saat dari dalam liang vaginanya menyembur cairan hangat yang banyak sekali hingga membasahi lantai. “Aku juga, Say!” crot.. crot.. crot..!! spermaku menghujam di dalam pantat Bu Rina dan saat…
Cerita Panas Ibu Rina, Istri dan Mertua Part 6
Cerita Panas Bersambung – “Gimana dong?” “Gimana apanya?” “Kamu kan belum keluar.” “Ah, gak pa-pa.” “Sakit ya, Say?” kupeluk dari belakang tubuh Bu Rina yang masih tengkurap. Entah kenapa ada perasaan bersalah karena telah membuatnya kesakitan. “Gak pa-pa kok, Say. Ntar sakitnya juga ilang, sama kaya waktu pertama kali memekku diperawanin.” kata bu Rina. Aku…
Cerita Panas Ibu Rina, Istri dan Mertua Part 5
Cerita Panas Bersambung – Aku terperanjat dari tidurku, kulihat jam di dinding sudah menunjukan pukul sembilan malam, ternyata sudah dua jam aku terlelap tidur. Kupandangi diriku, masih tampak telanjang namun sehelai selimut sudah menutupi tubuhku. Kulihat sampingku dan sekeliling kamar, ternyata Bu Rina sudah tidak ada. Aku beranjak dari tempat tidur, dengan selimut yang kubelitkan,…
Cerita Panas Ibu Rina, Istri dan Mertua Part 4
Cerita Panas Bersambung – Aku tidak bisa komentar sama sekalai, aku hanya bisa pandangi wajah Bu Rina saat bicara, gerak bibirnya yang tipis memancarkan pesona yang mendalam dan menaikkan hasratku untuk melumatnya. “Kenapa, Din?” dia bertanya. “Ah, gak pa-pa, bu.” aku terkaget. “Hmm, daster ibu masih sama, berarti dari pagi ibu belum mandi donk.” aku…